Kamis, Oktober 20, 2005

Pulang untuk membahas pikiranya......

Dari Perjalananya, ia mencoba mencari-, gerangan apa yang bisa diambil dari sebuah perjalanan. Ketika ia harus berbelok, harus berjalan lurus dan harus menghindar dari polisi tidur yang tak pernah bangun menjadi pengalaman yang sangat berharga. Tak disangka hari telah merubah mukanya menjadi sebuah muka hitam semburat orange.... menjadi senja yang merah menuju malam.... Ia masih diatas mesin hidup dari motor merah yang membuatnya bergoyang atas bawah atas bawah. Dalam perjalanannya tak didapatinya cahaya seberkaspun, hanya sebuah sorot berbelok yang tentu membuatnya bingung tercengang dan hanya dilihatnya sebagai sebuah anugrah yang benar-benar tak diduganya. Sosok menik kembali hadir menyongsong pintu masuk rumahnya. Namun tak ada sedikitpun tatapan darinya... dirinya masih terlalu takut untuk menatapnya. Matanya masih dalam pikirannya pada jalan berkelok yang berlapis-lapis hingga membuatnya kebingungan. Bagi dirinya menik menjadi soal kenomor seratus ,meski ia sadar bahwa di kehidupan kelak, sosok menik akan selalu bisa membantu bila dia pun mau memberikan sedikit eseman yang menurut menik sangat berarti. Ia segera memasukkan motor yang masih kotor dengan debu-debu jalanan. Ia bergegas pergi kedalam mimpinya untuk mencoba membahas kembali sebuah cahaya yang berlapis.......to be continued



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan coment disini!! Isikan nama anda dengan klik colom pada "beri komentar sebagai" Isikan pula URL/alamat blog anda