Minggu, Juni 26, 2011

Sangam House

Hari Jumat malam adalah salah satu hari yang ditunggu temen-temen kuliah saya. Kenapa? karena hari itu adalah hari dimana kita "ngegauls" wakakka. Entah cuma ngobrol kongkow-kongkow di tempat gak jelas, atau melakukan kegiatan yang jelas, wekekeke, yang tentunya selalu disertai makan malam. Nah karena kita semua rata-rata suka makan, kita selalu mencari tempat yang belum pernah kita sambangi.
Hampir 3 jam kita ngobrol-ngobrol di rumah saya karena masih bingung mau hang-out kemana malam ini. Rencana awal kita bakal karokean makek uwang mbak wied. Karena waktu menginjak malam maka kita membatalkan karena happy hours telah usai hahahahha. So, kita memutuskan untuk menuju "Sangam House".


Sangam House adalah salah satu butik dan cafe khas India yang terletak di Jakal, tepatnya di belakang PH Jakal. Dinamai "Sangam" mungkin karena yang punya ni cafe bernama Sangam. Usut punya usut ternyata artinya bukan demikian. Sangam berarti dua sungai yang bergabung jadi satu yang menggambarkan adanya 2 budaya yang menyatu.
Langsung sadja, kita bahas makanan yang kita pesan kemarin. Karena sebelumnya belum pernah makan, makanan khas India, kita kesusahan memilih menu yang ada. Hahaha, menunya sangat banyak dengan nama khas Indianya.
Makanan yang kita pesan:
1. Epetaiser: Kita dikasih free kripik singkong dengan cocoaln bumbu warna putih dengan aroma daun mint (gag tau namanya apa)
Yang ini kita betul-betul gak doyan. Kita cuma cengar-cengir pas ngrasain ni cocoal. Weks mending makan kripknya aja tanpa cocolan bumbu aneh warna putih dengan daun mint ini.

Kripik Telo sambal India, wakakka

2. Main Course:


Paratta dengan Chicken Curry

Paratta, Paratta adalah roti khas India yang dibakar di tungku khas India Tandoori. Rasa Paratta gurih cenderung plain.


Butter Naan With Royan Jhoss

Butter Naan juga salah satu roti khas India. Berbeda dengan Paratta, Butter Naan punya aroma keju yang nikmat. Rasa Naan juga lebih nikmat dengan tekstur yang lebih mengembang dibanding dengan Paratta.

Chicken Curry

Chicken Curry
, kari ayam kental khas India. Disajikan dengan mangkuk logam Khas India. Rasa rempahnya sangat keras tidak seperti kari pada roti cane kemarin yang saya kunjungi. Rasa rempah yang keras cocok untuk cocolan roti Paratta yang rasanya gurih. Dalam satu porsi chicken curry terdapat dua potong daging ayam yaitu paha dan sayap. Paha dan sayap tersembunyi dalam bumbu curry yang kental. Paha dan sayap sangat berasa sangat empuk. Lumayan nikmat meskipun lebih enak Royan Jhossnya kata temen-temen.

Royan Jhoss

Royan Jhoss, kari kambing kental Khas India. Berbeda dengan Chicken Curry, Royan Jhoss memiliki tekstur bumbu kari yang lebih halus. Aroma kambing memang sudah tidak begitu terasa karena ketutup aroma rempah-rempah khas India. Karena aroma kambing yang sudah tidak terasa, saya mau deh ngerasain sedikit pake roti Paratta saya. dan rasanya memang lebih enak.

Maharani Soup
Maharani Soup adalah soup dengan potongan wortel dan kacang khas India (lupa namanya). Rasanya sangat asam dan sangat tidak cocok dengan lidah saya. Kalo saya bilang ni soup memang cocok buat mengakhiri hidangan Main course karena sebagai penetralisasi makan main course yang serba berkolesterol.

3. Minum:

Tomato Orange, Indian Teh, Madam Canarie
Madam Canari
Minuman khas india yang berisi mangga juice dengan coconut milk. Rassanya nikmat karena mangganya berasa asam so jadi seger meskipun ditambahin santan.

Tomato Orange
Campuran antara tomat juice dengan orange juice. Kata temenku yang pesen raasanya juga nikmat segar.

Indian Tea
Yang ini khas India banget dan saya tidak suka. Hahaha Teh dengan jahe dan beberapa rempah india juga ditambah susu. Rasanya tidak karuan kalo menurut saya. Tapi menurut Lala lumayan rasanya kalo masih panas. Kalo udah dingin rasa rempahnya sangat terasa, jadi gag enak deh.

4. Dessert: Gag ada lagi.. hehe, Ntu minuman dianggep dessert dah.

Berapa harga untuk semua itu?
Mahal!!!
Paratta dihargai 5 ribu rupiah
Butter Naan dihargai 8 ribu rupiah
Chicken Curry dihargai 32 ribu
Royan Jhoos dihargai 43 ribu
Maharani Soup dihargai 16.500 rupiah
Madam Canarie dihargai 11 ribu
Tomato Orang dihargai 14 ribu
dan Indian Teh dihargai 15.500 rupiah.

Jadi totalnya dengan personil 5 orang kita mengahabiskan 187.500 ditambah Tax 15 persen jadi 215.700. Hahahha Mahal... !!! itu semua dikurangi uwangnya mbak wied 50 ribu.Thanks Mbak Wied

Finally :
makan Durian di depan TVRI dengan harga 50rb untuk dua buah durian.

Rabu, Juni 22, 2011

Salam Teuka bak Bungong Jeumpa

Yuhuuu..
bakal cerita makan-makan lagi nie...
kali ini kita menuju ke Aceh.. Horai

"Salam Teuka bak Bungong Jeumpa"
gag tau apa artinya, tulisan ini ditulis di spanduk besar di deket kasir. (mungkin ada yang tau?)

Kemarin.
Kembali diawali dari SMS seperti kejadian jalan-jalan sebelumnya, Lala sms begini: "Ada ide makan apa malem ini?"
Hah? makan? hahahha baru gak ada ide sebenernya dan tidak pengen makan saat ini mengingat kondisi perut masih lumayan besar. Tapi ku balas juga tuh SMS, begini: "Aku pengen makan roti cane"
Lala kembali membalas:"Aku pengen mie ramen"
Aku balas lagi:"Ah, nek mie aku juga pengen tapi mie Aceh"
Lala balas lagi:"Yo makan bareng ma Mbak Ayang"
wah, baru gag niat makan diluar sebenarnya, Tapi.. ya boleh deh.
Dan secara spontan dan tidak lebay kita memutuskan untuk makan bareng di "deket"
Borobudur Plaza"hahah lupa namanya waktu itu.

#Bungong Jeumpa Bungong Jeumpa Megah di Aceh
Bungong telebeh-telebeh
indah Lagoina#

Itu soundtrack saya diperjalanan menuju lokasi makan.
Tepat sekali soundtrack saya ternyata. Warungnya bernama Bungong Jeumpa. Bungo Jeumpa berlokasi di perempatan jalan Magelang menuju ke Jalan AM Sangaji alias sebelah tumut Borobudur Plaza. Dipilih bungo Jeumpa karena disini kita sama sama bisa menikmati yang kita inginkan. Aku pengen Roti Cane, Lala n Mbaknya pengen Mie.


Menu di Bungo Jeumpa lumayan beragam so yang perlu dicoba sepertinya yang paling khas. Jadi menu kita malam itu adalah:


1. Epetaiser:Roti Cane dengan Kuah Kari


Wo nikmat ni kuah karinya. Kalo Roti Canenya biasa aja karena bentuk roti Canenya udah gag bulat alias sudah acak-acak gitu. Atau mungkin khas di Aceh roti Canenya di acak-acak gitu. Yang bikin nikmat di sajian epetaiser saya ini adalah cocolan kare yang so gurih, so nikmat, so "yummy weleh-weleh". Pokonya nikmat sampe tak terasa Roti Cane abis sebelum Main course kita dateng. Di Bungo Jeumpa. Satu porsi Cane Kuah Kari dihargai 7500 rupiah.

2. Main Course Saya:Mie Aceh Udang Goreng


Mienya enak, apalagi bumbunya terasa sekali. Aroma rempah-rempah meyeruak mengikuti asap yang keluar dari sela-sela mie. Di beberapa sisi terlihat udang kecil-kecil mengintip dari balik Mie. Beberapa bulir kacang tanah goreng nan gurih dan renyah ditaburkan diatas Mie. ditambah lagi dengan kerupuk renyah dan acar campuran wortel, bawang merah, bawang putih dan cabe segar plus mentimun. Mie Aceh Goreng Udang ini dihargai 12ribu rupiah;

3. Main Corse Lala n Mbaknya: Mie Aceh Udang Rebus n Mie Aceh Cumi Rebus
Yang ini lebih"Yummy weleh-weleh". Kuahnya kental pluas aroma rempah sangat terasa tidak kurang tidak lebih. Kalo dibanding yang goreng Mie Aceh Rebus lebih juara karena kuahnya gurih dengan aroma rempah. Main course kita ini dihargai 12ribu rupiah seperti Mie Aceh gorengnya;

4. Minum: Es Teh Khas Aceh
Hahaha bagi anda-anda yang mw pesen minuman ini mendingan anda membeli Es Teh biasa aja. Kenapa? Ni minuman gak ada khas-khasnya sama sekali. Kalo dari aromanya ini cuma seperti teh celup biasa. Trus lagi, ini minuman harganya selisih 500 rupiah dari Es Teh biasa yang dihargai 2000 rupiah;

5. Dessert : Gag Ada,....
Perut kita sudah kenyang. Sebenernya aku pengen Cane Keju. Ada juga Cane Durian..wuhuhu kapan=kapan deh coba lagie...
Dan selesailah kita mencoba makanan Khas Aceh di Bungong Jeumpa.
Dan Selesailah pula program pengecilan perut karena perut tambah sedikit buncit. Hanya sedikit kok. Sedikit sadja, nanti-nanti kecil lagi.

Selasa, Juni 21, 2011

Ngangkring VS Ngepizza

Hari tak dinyana yana???
he... dapet traktiran ceritanya.
thanks to Anin lah pokoke, Buat tum juga untuk yougurtnya.
Kemarin sekitar jam setengah 5, sms masuk ke hp saya:"kamu jadi ikut kan?"
dan dimulailah jalan-jalan kita plus traktiran sukuran karena gaji seseorang nambah lagi bulan ini..wekekekeke.

Tujuan pertama adalah ke Mall Malioboro. Tidak ada yang spesial di Mall yang spesial adalah kita bakal ditraktir PH.hahaha. Setelah melewati jalanan nan padat dengan bus-bus pariwisata. Sampailah saya di Mall Malioboro. Langsung sadja kita pesan tetek bengek gak tanggung-tanggung padahal cuma ber4.
1. Supper Supreme stuffed crust medium;
2. Chikenfish canelloni;
3. Mushroom cream fetuccini;
4. dapet geratis 4 Garlic Bread;
5. Fish bites;
6. satu picher Italian red soda;
7. 4 kali pengambilan salad;
8 . dan kesemuanya itu sudah kita awali dengan makan Sensasi Delight Personal Pan Pizza;
9. dan pulang-pulangya kita beli Yogurt dengan empat topping "yummi gewes-gewes": kiwi,strawberry,leci, n saus blueberry dengan blueberrynya yang masih bulet-bulet asam manis gt.
Hahaha, perut "mblending" deh pokoknya.

Usai dari situ kita tidak langsung pulang dong. Kita kan ABG sedjati wakakkaka (maksud loeeee). He, kita memutuskan untuk ke FKY.
What is That?

Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-XXIII merupakan perhelatan seni dan budaya terbesar tahun 2011 di Yogyakarta. Festival ini melibatkan seniman-seniwati Yogyakarta. Untuk menampilkan hasil karya seninya di tahun 2011 ini bertempat di Benteng Vredeburg Yogyakarta (BVY), Alun – Alun Selatan dan Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Jl. Malioboro No. 1 Yogyakarta mulai tanggal 20 Juni s/d 05 juli 2011 dengan agenda acara:

Plengkung Gading Art Performent, acara Pembukaan diselenggarakan di Plengkung Gading Yogyakarta tgl 25 Juni 2011.

Intrance on the Stret, di Alun-alun Kidul, tgl 25 Juni - 29 Juni 2011.

Student Move Art, di Alun-alun Kidul tanggal 30 Juni s/d 04 Juli 2011 jam 15.00 WIB.

Gelar 8 Karya Sang Seniman, di Societet Taman Budaya Yogyakarta, tanggal 26 Juni sampai 27 Juni 2011.

Pasar Seni dan Panggung Hiburan, di Benteng Vredeburg Yogyakarta tanggal 20 Juni s/d 05 Juli 2011.

Pameran Seni Rupa, di Gallery ISI Yogyakarta, tanggal 28 Juni s/d 05 Juli 2011.

Dialog Seni, diruang Seminar TBY Juli 2011.

Gala angkring Gayeng Kiyi, acara Penutupan FKY 2011 tanggal 05 Juli 2011

Event tiap taun tersebut berakhir tanggal 5 Juli dengan agenda acara seperti diatas itu. So kalo bingung mau kemana buat bulan-bulan ini, dateng aja ke FKY.

Ngangkring

Sepulang dari FKY, ternyata teman saya yang satu ini "tum" namanya, masih lapar..."Apa???" dengan ekspresi melotot pandangan tertuju pada tum. Kembali kita memutuskan untuk menuju alun-alun kidul alias Alkid. Disana kita mencari Nasi Kucing jajanan khas Jogja yang super murah. Dan sampailah kita di Alkid dan memilih angkringan di Pojok Selatan.
dan dari kesemuanya itu kita mendapatkan kesimpulan untuk menu kita malam kemarin adalah:

wakakakka...
sudah dulu. besok kita teruskan jalan-jalanya. Coz saya punya cerita tentang "Bungong Jeumpa"

Sabtu, Juni 18, 2011

My New Narsiscoramos Header

Wakakaka...
Lagi!
So, Narsiscoramos.
Seperti baju yang juga pengen ganti-ganti. Blog saya pun demikian pula. Malem ini, Saya baru aja mengganti header blog saya. Header yang dulu cuma didominasi warna biru sadja, kali ini saya menambahkan warna orange dan my "Narsiscoramos pose", waakaka. Selain itu saya tambahin :
"Exploring My File, Exploring My Life"

Kehidupan terbentuk dan akan terbentuk dari mozaik-mozaik file yang terus tersusun mengikuti setiap langkah kehidupan. File terdulu atau file sekarang adalah berharga dan memiliki arti dan makna untuk diri sendiri dan berharap memberikan inspirasi bagi orang lain
Kenapa pake diganti segala?
Pengen tampil beda, pengen lebih baik dan pengen mengambil kebaikan dari warna orange dan "Narsiscoramos"

Before

After


Kenapa diberi warna Orange?
Orange memiliki arti kreatifitas, emosi, kepercayaan, kemampuan untuk berhubungan kepada orang lain dan etika ramah, keramahan, intuisi . Kemampuan untuk menggapai ke luar dan meluas sesuatu diri ke arah lain-lain. So, dengan warna orange pengen blog ini memberikan aura emosi semangat!!!

Ngapain Pake Narsiscoramos Pose?

Narsiscoramos Pose

hahahahhaha, gag nemu foto yang lain yang pas sih. Foto ini diambil dengan lokasi di Gumuk Pasir Parangtritis pada senja sore nan indah. Dress code sangat cocok dengan warna yang ingin saya tambahkan pada header yaitu orange. Baju berbahan katun yang mudah meresap kringat jadi sangat enak dipakai (gag penting). Jam tangan merek Casio dengan 10 years battery dan water resistan sampai 100 meter(ini juga gag penting). Wakaka semua kostum yang mendukung tersebut menambah ke Narsiscoramosan saya.

Kenapa Harus Narsiscoramos?
Karena narsiscoramos adalah bentuk Aktualisasi diri
hehehhe.Wek

Selasa, Juni 14, 2011

Yang Cuma Ada Dua di Dunia

Tepat seminggu yang lalu saya baru aja mendatangi salah satu dari dua fenomena yang ada di dunia. Yups, saya baru aja dari Gumuk Pasir di kawasan Parangtritis. Mungkin bagi temen-temen Geografi, nothing spesial, tapi bagi temen-temen kantor di rumah sakit ini hal yang berbeda dan jarang mereka temui.
Gumuk pasir atau sand dunes merupakan kenampakan yang biasanya terbentuk pada daerah arid (kering) atau Gurun. Namun menariknya Indonesia yang beriklim tropis yang notabene beriklim basah memiliki kenampakkan gumuk pasir. Pantai berpasir di sebelah selatan Jogjakarta hingga sebelah Selatan Kebumen adalah satu-satunya tempat di Indonesia yang memiliki bentang alam atau memiliki topografi eolean (topografi asal proses angin) ini. Dari mana asalnya pasir itu sementara Indonesia beriklim basah? Pasir-pasir ini merupakan produk dari aktivitas gunung merapi yang diangkut oleh aliran air sungai yang bermuara di pantai selatan. Kemudian pasir yang sampai di pinggir laut langsung dihempaskan oleh kuatnya gelombang di laut selatan.
Gumuk pasir sendiri selain di Parangtrtis hanya bisa ditemui lagi di Meksiko. Ini bukan Gurun Pasir tapi Gumuk Pasir dan hanya ada dua di Dunia.

Bisa sampei kesini karena temen saya baru nyari lokasi-lokasi foto yang keren dan saya menyarankan untuk menuju ke Gumuk Pasir. Berangkat dari Jogja sekitar pukul empat lebih kita nyampe di Gumuk Pasir sekitar pukul lima kurang sedikit. Dasar kurang perhitungan, kita harus mbayar di gapura Parangtritis, padahal kalo kita lewat Pantai Depok ke arah timur kita gag perlu bayar segala. Paling cuma bayar parkir di deket Gumuk 3ribu rupiah.
Yah, tak apalah yang penting saya senang teman senang. Karena sebelumnya agak sedikit worry, jangan-jangan gumuk pasirnya sudah rusak. Karena kalo ada vegetasi di Gumuk Pasir ini maka barang tentu bentukan tidak bisa terjadi, apalagi pada beberapa tempat wilayah selatan ini mengembangkan pertanian pesisir. Wakakaka dua sisi yang membingungkan disisi lain untuk kesejahteraan masyarakat sekita, disisi lain untuk menjaga kelestarian si Gumuk.
Gumuk pasir menawarkan pemandangan yang beragam, dari bentuk barcan atau seperti bulan sabit dan bentukan lainnya.
Kita juga sempet mendapatkan sunset disana. So, Beautiful pokoknya. Foto-foto yang keren -keren belum saya ambil. So ini beberapa foto yang saya punya :
So "Narsiscoramos" wakakaka. Foto-foto yang laen gak gitu bagus sih, tapi karena kita kesorean jadi gag bisa dapet foto lebih banyak lagi. Sekitar pukul enam, setelah senja beranjak malam, kita baru cabut dari Si Gumuk. Wakaka rasa-rasanya belum puas, coz kita belum explore sampe ke dalem-dalem..Dan kita memutuskan untuk kembali mengunjungi Si Gumuk minggu ini...
Pulangnya, kita mampir ke Bagor. Bagor adalah warung makan penyetan biasa. Bagor sendiri merupakan singkatan dari "Bakar dan Goreng". Sperti singkatanya warung ini menyediakan menu penyetan bisa dibakar atau digoreng. Bagor berlokasi di sebelah timur alun-alun selatan. Jadi kalo kita mau keluar dari Alun-alun ke arah timur maka pilihlah gang yang sisi selatan. Langsung saja ke arah timur dan tengoklah ke kanan. Meskipun tempatnya sedikit "ndelik" tapi sambal bawangnya mak nyusss. Malem itu saya cuma pesen telor dan tempe goreng..tapi itu gag masalah kerna yang bikin enak sambal bawangnya. Untuk satu porsi tempe dan telor dan sambal bawang mentah juga es jeruk dihargai 7500 rupiah.Murah kenyak nikmat...

Sabtu, Juni 11, 2011

Dieng Part II

selesai makan mei ongklok dan sate sapi (aku ga doyan), kita mw jalan-jalan ke alun-alun Wonosobo. Dengan hanya berjalan kaki kita menuju alun-alun yang sepertinya ramai sekali. Saat itu adalah malam tahun baru jadi alun-alun lumayan rame. Ternyata tidak ada yang menarik di Alun-alun dan akhirnya kita memutuskan untuk sekedar ngobrol-ngobrol di cafe sebelah alun-alun. Namanua Alure Squere. Alure squere ini bentuknya seperti Pujasera n ada tempat futsal didekatnya. Kalo dibilang oke juga tidak, tapi disinilah tempat nongkrong anak muda bahkan ibuibu dan bapak-bapak Wonosobo. Intinya nothing spesial disini, paling yang bikin spesial ada agnes monica jadi-jadian...wakakakkakaka..

langsung lanjut hari berikutnya saja..
Karena yang diketahui hanyalah alun-alun wonosobo, maka sarapan pun kita menuju alun-alun Wonosobo. Disini saya mendapatkan Batagor dan juga soto. Biasa saja rasanya. Kita sudah tidak sabar untuk bisa menikmati tujuan wisata di Wonosobo, so kita segera pulang kembali ke hotel untuk bersiap-siap menuju tujuan yang diinginkan.
Tujuan hari kedua ini adalah menuju rangkaian wisata di Dieng:
1. Dieng Plateu Theater
di sini kita mendapatkan suguhan proses dan sejarah terbentuknya pegunungan dieng. Wilayah Dieng adalah wilyah yang terbentuk oleh kaldera gunung berapi yang dulu pernah meletus. Karena merupakan Kaldera di kawasan Dieng banyak ditemukan kawah-kawah yang masih aktif, seperti kawah sikidang, kawah sinila dan kawah lainnya;

2. Telaga Warna
di telaga ini kita mendapatkan suguhan telaga yang konon katanya warna telaga bisa berubah-ubah. Saat kita kesana warna Telaga berwarna hijau. Untuk bisa menuju telaga warna ini kita harus menuruni tangga yang lumayan panjang menurun dari Dieng Plateu Theater. selain menyuguhkan panorama telaga, di wisata ini juga menyediakan Flying Fox yang dipasang diatas telaga.
3. Kawah Sikidang
Kawah yang satu ini selalu menyeburkan asap dan gas yang baunya mirip telur busuk. Gak kuwat nafasnya. Akhirnya tidak sampai ke kawah yang paling besar kita segera memutuskan untuk menuju ke tempat wisata berikutnya...Candi Arjuna....


4. Candi Arjuna
Di Candi Arjuna kita sempet foto-foto bareng dan intinya cuma menghabiskan waktu di candi dengan foto-foto. Karena sedang mujur kita juga bertemu orang-orang yang berkostum seperti ketoprak yang bersedia berfoto dengan kita.


Hari pertama kita cukupkan dengan empat wisata tersebut. Sebenernya kita masih pengen sekali menuju air terjun yang kita lihat di jalan menuju pulang. Tapi sepertinya medan tidak mendukung dan sore telah menjelang. Kita memutuskan untuk turun ke Wonosobo karena ada kunjungan ke tempat temen di daerah perbatasan Wonosobo-Banjarnegara.

Hari kedua. Sekitar pukul delapan kita sudah sampai lagi di alun-alun wonosobo lg. Untuk apa? tentu saja untuk sarapan. Disini kita mendapatkan pecel pincuk yang sangat nikmat. Isi pecel pincuk beragam dari sayuran, sambel kacang dan yang bikin enak ada semacam kacang ijo ijo kecil kecil..(apa namanya?) aromanya khas...
Karena sudah gak sabar ke wisata berikutnya kita segera bergegas naik kembali ke kawasan Dieng. Dan ini wisata yang kita dapatai:

5. Wisata Kebun Teh Tembi
disini terhampar perkebunan teh yang sangat lusa dan indah bak karpet hijau yang mmebentang. Seru sekali bisa foto di hamparan teh yang membentang. Rasanya bebas lepas..wakakka
6. Telaga Menjer
Telaga ini terletak di wilayah yang lebih tinggi loh malahan. Telaganya sangat indah didukung oleh panorma di sekelilingnya yang berupa pegunungan dan bukit-bukit. Disini kita bisa menikmati indahnya panorama telaga dengan naik kapal mengelilingi telaga...Keren..

Selanjutnya kembali pulang Ke Wonosobo untuk mecari oleh oleh untuk pulang ke Jogja. Dan tentu saja kita mencari Carica makanan khas Wonosobo.
Selesai.

Rabu, Juni 01, 2011

Dieng Part I

Belum sempet nulis-nulis about maen-maen di Dieng, sekarang dah muncul berita tentang status Gunung Dieng yang menjadi siaga. Dieng merupakan salah satu tempat yang indah yang pernah aku sambangi. Banyak sekali tempat wisata yang belum sempet didatangi saking begitu banyaknya lokasi wisata di kawasan ini.
Perjalanan ke Dieng dimulai dengan rencana liburan akhir pekan yang cukup lama yaitu dari hari sabtu dan minggu (hehehehe bagi kami para enam hari kerja, libur hari sabtu merupakan hal yang menyenangkan). Dengan bekal searching di google kita nyari lokasi wisata dan tempat menginap yang super irit.
Perjalanan dari Jogja dimulai pada pukul 3 sore hari jumat. Aku, Sindy dan Mbak Tyas melaju menghampiri Ahma yang kebetulan rumahnya kami lewati di perbatasan Jogja-Magelang. Perjalanan pun di mulai. Rute yang kami ambil adalah rute Purworejo. Rute ini lebih dekat meskipun jalanan cenderung berkelok-kelok dan naik. Namun, hal ini tidak menjadi masalah karena jalanan yang sudah bagus.
Sampai di perbatasan wonosobo sekitar pukul setengah lima. Kami berada di depan kebun teh tembi dan solat ashar dulu. Perlu diketahui, wisata teh tembi juga ada di kawasan Dieng namun yang dikawasan perbatasan Wonosobo juga ada. Disini lebih rame dengan beberapa taman bermain.
Sampai di Kota Wonosobo sekitar pukul setengah enam. Kita muter-muter kebingungan mencari hotel yang kemarin sudah kita list.

No

Nama Hotel

Type/Star

Alamat

Phone (0286)

Kamar

Bed

1

Kresna

Bintang IV

Jl. Pasukan Ronggolawe No. 30

324111

115

193

2

Surya Asia

Bintang II

Jl. A. Yani No.137

322992

58

98

3

Bhima

Bintang I

Jl. a. Yani

321233

49

98

4

Sri Kencana

Bintang I

Jl. A. Yani No. 81

321551

40

80

5

Parama

Bintang I

Jl. A. Yani No. 112

321788

35

70

6

Arjuna

Bintang I

Jl. Sindoro

321389

20

40

7

Dewi

Bintang III

Jl. A. Yani

321813

55

300

8

Kledung Pass

Melati III

Jl. Magelang Km 17

-

-

-

9

Nirwana

Melati III

Jl. Resimen 18 No. 36

321066

25

46

10

Duta

Melati II

Jl. R S U No. 3

321674

14

21

11

Petra

Melati II

Jl. A. Yani No.97

321447

20

36

12

Dieng

Melati I

JL. Bayangkara No. 39

322035

7

14

13

Asri

Melati I

Jl. Resimen 18

322476

3

6

14

Familiy

Melati I

Jl. Sumbing No. 16

321396

12

27

15

Pendawa Lima

Melati I

Jl. Resimen 18 No. 46

321257

18

44

16

Sindoro

Melati I

Jl. Sumbing No. 14

321179

20

44

17

Widuri

Melati I

Jl. Resimen 18 No. 44

-

10

16

18

Surya

Melati I

Jl. A. Yani No.6

-

6

12

19

Surabaya

Melati I

Jl. Raya Dieng

321181

23

45

20

Jawa Tengah

Melati I

Jl. A. Yani No. 62

-

5

11

21

Asri Dieng

Melati I

Jl. Telaga Warna, Dieng

-

16

25

22

Rahayu

Melati I

Jl. Resimen 18 No. 50

322431

12

17

23

Bu Djono

Melati I

Dieng

-

6

11

24

Lestari

Melati I

Dieng

-

5

5

25

Mandala Wangi

Melati II

Jl. Bambang Sugeng Km 4 Mendolo

321813

27

44

26

Dieng Plateau

Melati II

Jl. Raya Dieng No. 16

-

10

12

27

Slamet

Melati I

Jl. M. Bambang Sugeng

-

12

15


Pilihan pertama memang jadi pilihan yang paling mantep. Pertama kali sampai Kota Wonosobo kita memilih untuk masuk Hotel Petra. Selanjutnya menuju hotel-hotel lainya. Namun, pilihan kita tetap pada pilihan yang pertama yaitu Hote Petra. Sebenernya masih banyak hotel yang lebih murah lainnya, tetapi kondisi lebih cenderung menyeramkan secara mistis ataupun secara yang lain. hehehe. apalagi yang dideket pasar Wonosobo. Mirip hotel-hotel Kawasan Pasar Kembang.

Hotel petra berada tidak jauh dari pusat kota. Pusat kota Wonosobo adalah "Rita". Rita adalah satu satunya mall di kota ini. Disinilah para remaja-remaja ngegaul selain di alun-alun kota Wonosobo. Kamar hotel yang kita pilih adalah yang berisi dua bed, so jadi tambah murah lagi kalo kita bagi berdua. Satu hari untuk dua bed dihargai 60rb rupiah. Kita mengambil dua hari sehingga satu orang membayar 60rb untuk kamar per dua harinya.
Tidak mau kehilangan kesempatan berwisata, lepas magrib kita mencari masakan khas Wonosobo. Kita pun mendapatkan " Mie Ongklok". Mie Ongklok kami dapatkan tidak jauh dari hotel. Hanya dengan berjalan kaki kami sudah mendapatkan mie ini.
Kaya nya saya ngator dulu ...ya kita sambung part II...