Pukul 05.30 seharusnya kita sudah turun
dari Pananjakan dan sudah siap menuju Bromo
Creater. Tapi saking asiknya menikmati sunrise
di Panajakan, melongo nungguin Paimin nguntitin kelakuan si bule gila, dan
nungguin kakek nenek bule berpacaran akhirnya jam enam lebih kita baru siap di
Hardtop untuk tujuan berikutnya.
Di
perjalanan ini, nenek bule bertukar tempat duduk dan Nick duduk di belakang
bersama kita. Leluasa deh si Paimin. Dalam perjalanan ini sopir kembali
bertanya kepada kita. “Mau ke Savana dan Pasir Berbisik gak?”. Wah bau-bau duit
melayang tercium. Benar saja ternyata paket kita hanya ke Pananjakan dan Bromo.
Untuk melewati Savana dan Pasir Berbisik kita harus merogoh kocek lagi sebesar
20ribu.
Sopirnya
kagak mw ngomong sama bulenya, e malah kita yang berulang kali suruh nanya para
bule apakah mau ke Savana dan Pasir Berbisik tapi harus nambah 20ribu. Sebelum
nanya ke bule, Gembeler nawar lagi apa boleh 10ribu aja uwang tambahanya.
Setelah sekian lama menawar nampaknya pak sopir mulai trenyuh tapi tetap belum
memberikan keputusan boleh atau tidak.
Asik
tawar-menawar tak terasa kita sudah berada di Lautan Pasir. Kita perlu berjalan
menuju tangga di Bromo dengan sebelumnya kita akan melihat candi di sebelah
kanan. Sudah mau sampai tangga Bromo aku dan Yeyek tidak tahan menyimpan air
kencing di kandung kemih kami. Terpaksa saya dan Yeyek harus merogoh kocek.
Satu Kali kencing di kamar mandi umum sebelum tangga naik harus membayar 2ribu
rupiah.
Yek, kamu
ngutang 3ratus rupiah, Coz waktu itu uwang receh yang kamu masukin Cuma seribu tujuratus!!!.
hmmm~~~~sighhhhhhhhh~~~
Perjalanan
untuk sampai ke Bromo Creater harus ditempuh melewati gundukan-gundukan pasir
dan selanjutnya akan disambut tangga menjulang menuju kawah menganga. Untuk
bisa sampai ke tangga, medan yang dihadapi berupa gundukan-gundukan pasir sehingga
disini penyewaan kuda juga masih menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat
Tengger. Untuk sewa kuda hingga tangga ditawarkan oleh pemilik kuda sebesar
25ribu rupiah. Sekali lagi Gembeler tidak tertarik karena tidak menantang dan
alasan utamanya tak lain dan tak bukan karena duit.
hhmmmm~~sighhhhhhh~~
Selagi
kita ngos-ngosan melewati bukit. Dari kejauahan nampak lagi si Bule Gila yang
Ngeblass abis di Pananjakan tadi sudah sampai di puncak kawah. Dan taukah anda
yang dia lakukan???. Mengumpamakan gunung itu adalah plosotan anak TK mereka
mengorbankan celana mereka untuk berkotor-kotor, melosot dari puncak kawah
hingga bawah di sisi kiri tangga. Si bule Heboh lagi!!!!!kita melongo ~0~
Melihat
perjalanan kita masih perlu perjuangan kita mengabaikan kegilaan si bule.
Setengah
Jam perjalanan dari lautan pasir hingga kawah bromo akhirnya kita lalui bukan
dengan meniti tangga tetapi menerobos gundukan pasir di sebelah tangga. Waw
benar benar mnguras tenaga. Disini, Paimin baru sadar bahwa “Lotto Sandal is not suitable for mountain”.
Pukul 8
kurang kita sudah di Bromo Creater.
“Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..
wonderfull...wonderfull”
“Begitu
besar yang maha kuasa...”
Hardtop, Lautan
Pasir, Gunung Batok, Kawah Bromo
Kita
menahan nafas sejenak dan kembali mengehela panjang. Bener bener kepuasan
tersendiri. Kita sudah di bibir kawah Bromo. Apa jadinya kalo sedikit saja
tanah yang kita pijak ini longsor sedangkan di bibir kawah tidak terdapat pagar
pengaman sama sekali.
8.15 kita
sudah turun dari kawah Bromo dan menuju ke Hardtop. Nenek dan kakek bule juga
Nick sudah di Hardtop pula. Tawar-menawar kembali terjadi.
Pak sopir
sepertinya sudah menyetujui dan deal dengan harga yang kita tawar. Hmmmm kita
senang!!!.
Bertemu
orang baik lagi di sini...
Sayang syalala
lala, Nenek bule ternyata tidak begitu tertarik dengan Savana dan Pasir
Berbisik.Kita terpaksa ngikut si bule.Kita gagal ke Savana dan Pasir
Berbisik!!!
Padahal
tau kah anda?
Kalau
Gembeler diibaratkan sebagai Tinki, Winky, Lala dan Po kita sangat merindu
Savana itu.
Dan
Gembeler juga fans berat Kristin Hakim!!!!
Apa
hubunganya?
Savana itu
adalah salah satu daerah di kawasan Bromo yang vegetasinya didominasi oleh
rumput. Karena tanahnya bergunduk gunduk maka bentuk savannya berupa
bukit-bukit yang ditumbuhi rumput dan lumut yang mirip dengan bukit Teletabis
tempat Tinky, Winky, Lala dan Po keluar saat shownya di mulai. Hick...padahal
kita sudah nyiapin eksen saat sampai di bukit Teletabis dan muncul dari balik
bukit layaknya Teletabis yang lucu.Itu semua gagal dan hanya angan-angan.
Mungkin bakal terwujud lain waktu.
Kalo
hubungan dengan Kristin Hakim. Kita adalah fans beratnya. You know?? Tai
lalatnya itu Ngeblasssss abis..!!!Kristin Hakim sendiri terkenal dengan
eksennya di Film Pasir Berbisik. So, kalo kita bisa menyambangi Pasir Berbisik
kita bisa benar-benar merasakan atmosfer film Pasir Berbisik. Dubrak~~~~
Okey dah never mind!! Mungkin di kesempatan
yang akan datang.
09.30
Gembeler sudah sampai di Hotel Sion View. Bayangan sarapan gratis dari hotel
sudah di depan mata. Karena sudah keroncongan kita berniat sarapan dulu baru
mandi. Kita menuju ke ruang makan. Dan bayangan sarapan Nasi Goreng dengan
telor ceplok hilang melayang. Sarapan kita pagi itu, sepasang roti tawar dengan
selai strawberry, dua buah pisang becici seperti pisang khas Kaliurang yang
kecil-kecil dan segelas teh manis hangat.
Usai
sarapan Gembeler menuju kamar. Kita packing dan mengeluarkan selimut pelangi cantik
dari ransel. Lupa!!!! Yups kita lupa foto bareng pake selimut pelangi di Bromo,
saking terpesonanya dengan pemandangan di Bromo.Oke ! lupakan tindakan bodoh
itu..
.dubrak~~~singhhhhhhhh~~~
Pukul
sepuluh kernet yang dulu mengantarkan kita mencari hotel ini mengetuk pintu
kamar kita dan menanyakan sudah siap atau belum. Heboh lagi dah!!
“Min,
cepetan jangan nongkrong aje”, aku berteriak sambil ketok pintu kamar mandi
“Min, loe
gak keracunan CO kan”, Yeyek menimpal.
Akhirnya
Paimin keluar sambil bilang, “Loe pada tau kan kalo aku kalo mandi emang lama”
Aku
langsung masuk kamar mandi karena perut sudah tidak kompromi.
Gantian
deh si Yeyek yang heboh.
“Cepet, Mr
Riweh, Aku Cuma cuci muka aja deh”, Yeyek worry.
Gak begitu
lama aku pun keluar. Bukan langsung masuk ke kamar mandi tapi Yeyek malah
bingung.
“Aku ganti
baju aja deh” Yeyek berubah pikiran.
Masih
bingung lagi ditambah desakan dari Paimin, Yeyek tambah bingung lagi.
“Udah deh
aku gak usah ganti baju deh”, Yeyek meringis
Walhasil
Yeyek belum pernah mandi sama sekali!!hebat!! Dalam hatinya bergeming “sebanyak
apapun aku membawa alat mandi tetap saja saya tidak mandi!!!”
10.15 colt
yang kemaren juga mengantar kita ke Cemoro Lawang melaju turun menuju
Probolinggo. Berbeda dengan keadaan kemarin dimana colt diisi oleh pribumi.
Kali ini colt kita diisi oleh para bule kecuali kita berempat, sopir dan
kernet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan coment disini!! Isikan nama anda dengan klik colom pada "beri komentar sebagai" Isikan pula URL/alamat blog anda