Pukul 11.00 atau sekitar setengah jam
dari pusat kota Malang sampailah kita di Terminal Arjosari. Dari terminal ini
kita akan naik bus ekonomi jurusan Probolinggo. Baru beberapa menit kelayapan
di terminal Arjosari, Gembeler sudah mendapatkan bus yang akan menuju ke
Probolinggo. Bus yang kita tunggangi adalah bus ekonomi AKAS.
Memasuki
bus jangan berharap disambut AC yang sejuk. Namun bagi Gembeler panasnya bus
akan membawa kita ke alam mimpi. Perjalanan hingga terminal Bayu Angga kita
nikmati dengan tertidur pulas. Mungkin karena capeknya jalan puter-puter Kota
Malang. Hampir sampai Probolinggo kita mulai terbangun.
Tahu asin, Tahu asin, Kacang...
Permen jahe anti masuk angin, permen
minyak kayu putih..
Selain
riuhnya para pedaggang kaki lima ada
juga para pedagang yang langsung menaruh daganganya di pangkuan kita.
Mungkin
sudah hapal dengan muka muka gembel para gembeler beberapa pedagang memberikan
penawaran yang berbeda saat sampai tempat duduk kita. Contohnya ketika pedagang
bakso menawarkan bakso sausnya pada Paimin.
“Bakso...bakso...”
penjual melirik Paimin.
Paimin
tidak menjawab, bahasa tubuhnya menunjukkan penolakan.
“Mas di
pegang aja juga boleh..” penjualnya nyletuk
Paimin
hanya meringis.
Atau
ketika Yeyek ditawarin Tahu Asin.
Kalo kali
ini, bukan hanya boleh pegang, Si pedagang bilang, “ngutang juga boleh mbak”..
Hmmm
Meringiss!!!! ~~~ singhhhhhhhh~~~
Memasuki
Probolinggo hujan turun. Kita bahagia!. Karena payung yang sudah kita bawa
sebagai bekal akan berfungsi.
Eh tunggu
dulu sebelum sampai stasiun Bayu Angga, usut punya usut ada Cewek ABG yang
ternyata memperhatikanku sejak dari Arjosari Malang. Ini cerita si Yeyek kepada
ku yang bilang kalo pas aku tidur atau pas aku memandang ke luar bus, cewek ABG
itu selalu melihat ke aku. GeEr ga ketulungan guwe jadinye..!!!
13.30
lebih sedikit kita sampai di Terminal Bayu Angga Probolinggo. Ketika turun bus
ternyata cerita Yeyek memang benar. Meski sudah turun dari bus si cewek masi
saja menaruh pandangan padaku. Tapi kita berjalan menjauh dari si cewek dan
selesailah cerita “ABG Bercuri Pandang”.
Bayu Angga
masih diguyur hujan rintik-rintik. Dari cerita bloger di internet setelah dari
terminal Bayu Angga kita harus berganti angkutan yang biasanya berwarna biru
muda. Clingak-clinguk sana sini tidak ada angkutan yang seperti itu, Aku
bertanya tukang becak disana. Belum selesai bertanya sudah ada yang mengajak
kita menuju depan terminal. Selalu saja negatif
thingking yang muncul kalo ada orang yang mengajak dengan memaksa.
Menggunakan
payung kita berjalan ke arah depan Terminal
Bayu Angga. Disisi kiri depan terminal sudah berjajar banyak colt-colt
berwarna hijau muda. Kita masih dituntun bapak-bapak paruh baya untuk naik
coltnya. Tetapi colt yang ditawarkan bapak ini tidak berwarna biru muda tetapi
hijau tua. Kita semakin gamang!. Bapak-bapak tadi memeprsilahkan duduk di
warung tempat sopir colt duduk. Ternyata kita harus menunggu colt tersebut
sampai penuh alias ngetem dulu.
Gamang!!
Gamang! Gamang!
Kita
gamang di dalam warung tadi. Disebelah colt yang ditawarkan ke kita tersebut
berjajar pula colt-colt yang warnanya lebih mirip seperti apa yang diceritakan
di internet. Tapi apaboleh buat kita sudah seperti di dalam perangkap. Kita pun
menanyakan harga ke sopir yang sedang merokok di warung. Bang Sopir menjawab 25
ribu sampai Cemoro Lawang. Mendengar jawaban itu aku cukup tenang, mengingat
dari info di internet memang segitulah harga dari Probolinggo ke Cemoro Lawang.
Dalam
kegamangan kita pasrah. Karena perut yang sudah mulai keroncongan kita pun
memesan makanan di warung tersbut. Saya memesan soto ayam yang menurut saya
sangat nikmat dengan rasa khas Jawa Timuran. Yeyek memesan pecel, Paimin
memesan Nasi Campur seperti Croch Girl tapi dengan toping yang berbeda.
Searah jarum jam:
Nasi Campur, Warung di depan Terminal Bayu Angga, Colt yang Nganter ke Cemoro
Lawang, Soto Probolinggo
Untuk satu
porsi soto ayam dihargai 10ribu rupiah. Harganya memang sedikit lebih mahal
bila dibandingkan soto di Jogja tapi porsi dan rasa khas Jawa Timurnya cukup worth it lah. Kalau nasi pecel Yeyek
dihargai 8ribu rupiah dan Nasi Campur dihargai 10 hingga 15ribu tergantung
toping yang dipilih.
Usai
makan, kita masih terpaksa menunggu colt penuh penumpang. Hampir satu setengah
jam kita ngobrol di warung depan Terminal Bayu Angga. Waktu yang lama tidak
terasa karena selalu ada obrolan menarik antar Gembeler. Salah satunya mengenai
cara-cara penjual menawarkan dagangannya ke kita tapi tidak pernah kita beli.
Selesai makan, aku menyempatkan membeli batu batrei. Ternyata harga batu batrei
di warung kelontong paling pojok tidak mahal alias lebih murah dibanding di
Indomaret. Beruntung lagi deh Gembeler. Selisih dua ribu rupiah adalah suatu
hal yang berharga karena bisa untuk membeli sebotol air mineral. Untuk
persiapan Gembeler membeli perbekalan yang mungkin nanti tidak bisa ditemui di
Cemoro Lawang. Kita membeli empat botol air mineral dan seplastik besar roti
tawar. Satu botol air mineral di warung makan depan terminal ini cukup mahal
yaitu dihargai 2500 rupiah. Jadi mending beli di warung klontong paling pojok
yang hanya berjualan klontong. Mungkin disitu lebih murah terbukti harga roti
tawar juga masih berada pada harga rata-rata yaitu 6ribu rupiah.
Sudah siap
dengan perbekalan, kita masih tetap harus menunggu. Beberapa menit setelah
perbekalan siap ada sekelompok orang dari Jember yang ternyata juga akan menuju
Cemoro Lawang. Setelah sekelompok orang ini datang, sopir juga menawarkan sewa
Hardtop. Kita pun juga ditawari Hardtop. Pikir kita, karena lokasi kita berada
di Cemoro Lawang kita berniat untuk jalan kaki dari homestay menuju Bromo.
Namun dari cerita beberapa orang, perjalanan dari Cemoro Lawang menuju Bromo
lumayan jauh. Niat berjalan kaki pun kita urungkan.
Masih
dalam proses tawar-menawar muncul lagi 4 orang dari Makasar yang juga berniat
menuju Cemoro Lawang. 13 orang sudah yang akan menuju Cemoro Lawang, its mean colt sudah mencukupi untuk bisa
berangkat. Namun sebelum tawar menawar Hartop selesai colt belum bisa
berangkat.
Harga
Hartop akan ditawarkan dengan harga 350 ribu per Hardtop. Setelah melewati
penawaran biasanya akan turun menajadi 300 ribu.Sayang Gembeler hanya ber-4
yang artinya akan jadi lebih mahal kalo sewa satu Hardtop. Satu Hardtop bisa
diisi dengan 6 orang. Selain menyewa per Hardtop bisa juga dilakukan sistem sharing. Maksud sistem sharing adalah dalam satu Hardtop tidak
hanya diisi oleh satu kelompok tertentu tetapi juga diisi orang lain untuk
memenuhi jatah tiap Hardtop atau dengan kata lain pembayaran dilakukan
perorangan. Kalo dengan sistemn ini pada awalnya akan ditawarkan harga 100ribu
per orang. Setelah melewati penawaran biasanya harga akan turun menjadi 85ribu.
Setelah
melewati penawaran sengit. Kelompok dari Jember deal dengan harga 85ribu
perorang. Kelompok dari Makasar juga deal dengan 85ribu per orang. Kelompok
Gembeler sendiri masih galau dan belum menemui kata deal. Lama sekali kita
belum memberikan keputusan. Mungkin sampai yang nawarin Hardtop bosen liat muka
melas kita. Penawaran Gembeler pertama kali adalah 60ribu. Penawaran pertama ini
hanya mendapatkan kernyitan dari sopir yang sepertinya bekerjasama dengan
pemilik hardtop.
Kita masih
menawar harga hingga yang galau sudah bukan kita lagi tapi si pemilik hardtop.
Dan setelah menambah beberapa nominal dari harga 60ribu itu pemilik hardtop
kembali berdiskusi dengan sopir angkot tadi. Akhirnya dia membisiki kita
sesuatu.
“Mas Oke,
Deal segitu, Tapi jangan bilang sama Kelompok Sebelah”
“Deal Mas,
oke! Sip Mas!, Kita menjawab dengan lantang!
“Tapi uang
tolong dibayar sekarang, nanti ketauan mas sebelah” begitu kata mas pemilik
hardtop
Kita
saling lirik...~~~sighhhhhhhhh~~
Hampir
setengah tiga sore, sopir menyalakan mesin angkot hijau tua yang berpakir di
depan warung tanda angkot akan segera berangkat. Kita masih heboh dengan harga
yang diberikan dan memberikan uang pembayaran. Selagi kita heboh Kelompok
Jember dan Makasar berbondong-bondong masuk ke angkot. Finally, kita harus berpuas
duduk berempet-empet didekat pintu dengan dingklik, especially si Paimin. Wawawawa padahal kita yang nunggu angkot
paling lama tapi yang dapet tempat duduk paling ga oke. Satu angkot ternyata
diisi oleh 15 orang dan di kursi depan diisi oleh 3 orang anak kecil.
Taukah
anda siapa 3 anak kecil tadi? Mereka adalah anak sekolah yang pulang kampung
setiap akhir pekan. Hari itu hari Sabtu sehingga mereka pulang menuju kawasan
Tengger. Ceritanya sekolahan di Tengger hanya sampai SD saja sedangkan untuk
melanjutkan ke tingkat SLTP dan SLTA mereka harus bersekolah di Probolinggo.
Sungguh perjuangan bukan. Awalnya Gembeler berfikir mereka melakukan aktivitas
berangkat dan pulang sekolah dari Tengger ke Probolinggo setiap hari. Ternyata
yang nglaju seperti itu hanya anak-anak yang tergolong mampu karena
transportasi dari Probolinggo ke Kawasan Tengger tidak murah dan juga tidak
mudah. Mereka biasanya nge-kost di Probolinggo dan pulang ketika akhir pekan.
Gembeler
melow melihat anak itu dan berdoa semoga mereka sukses kelak. Tapi gak jadi
melow pas liat mereka update status pake hape mereka lantaran dia ditaksir
teman satu sekolahanya tapi ada yang cemburu...Hmmmm..
Paimin
masih duduk di dingklik sampe seorang kakek turun dari Angkot di tengah
perjalanan. Perjalanan lumayan mengocok perut. Tetapi terbayar dengan
pemandangan di sisi kanan dan kiri jalan. Wonderful
World!!
Pukul
17.00 kurang Gembeler sudah menjamah Cemoro Lawang.Perjalanan dari Terminal
Bayu Angga Purbolinggo ke Cemoro Lawang sekitar 2,5 jam. Hujan gerimis turun
menambah hawa dingin semakin dingin. Kita turun di dekat Hotel Cemoro Indah.
Disitu kita tawar menawar homestay karena disekitaran hotel tersebut banyak
terdapat homestay yang merupakan rumah warga yang disulap menjadi tempat
penginapan.
Bersama
Kelompok Jember dan Makasar kita menawar salah satu homestay yang terdiri dari
beberapa kamar. Kelompok Jember sudah deal dengan mengambil dua kamar dengan
harga 120ribu. Kelompok Makasar masih galau bersama kita karena kamar yang
tersisa tinggal dua kamar. Karena Gembeler juga masih bingung dengan budget
yang kita inginkan, akhirnya dua kamar yang tersisa diambil oleh Kelompok Makasar..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan coment disini!! Isikan nama anda dengan klik colom pada "beri komentar sebagai" Isikan pula URL/alamat blog anda