Sabtu, Mei 19, 2018

Habis Tarawih Pingin Makan? Di Gudeg Pedes Aja!

danitama.blogspot.com - Kalau buka puasa jarang banget saya langsung makan besar. Biasanya saya akan makan besar setelah sholat tarawih. Nah jadinya harus hunting makan di malah hari nih!
Dan pilihan saya kali ini jatuh pada "Gudeg". Berbeda dengan gudeg lainnya, gudeg pilihan saya ini adalah "Gudeg Pedes".

Kenapa Gudeg Pedes?
Ya karena rasanya memang pedes. Loh! Kan gudeg dikenal sebagai kuliner dengan citarasa manis? Gudeg ini beda guys. Jadi sambel krecek nya itu memang dibuat dengan cabai yang tersebar dimana mana dan pedesnya hmmmm HuHAhhh sekali.... Kalau gudegnya sih tetep manis tapi kuah dari sambel krecek yang pedas. Perpaduan antara manisnya gudeg, gurihnya Areh dan pedasnya sambel krecek menciptakan citarasa yang bisa diterima untuk para lidah-lidah diluar Jogja yang mungkin kurang suka dengan rasa gudeg yang hanya cenderung manis saja.

So, lokasinya dimana?
Warung Gudeg pedes ini berlokasi di jalan Affandi yogyakarta yang dulu dikenal sebagai jalan Gejayan. Lokasi tepatnya berada di sebelah utara jembatan merah Atau sebelah selatan bebek pak Slamet.
Harganya gmana?
Untuk harga masih aman dikantong dibandingkan harga gudeg dibeberapa tempat yang sudah punya pamor. Malam ini saya membeli Nasi Gudeg dengan telur. Satu porsi untuk nasi gudeg telor ini diharga 12.500 rupiah.
Apa yang bikin pengen makan gudeg ini lagi?
Rasa Pedasnya!
Rasa pedas dari sambel kreceknya ternyata yang malah bikin saya pengen lagi dan lagi padahal kadang nih perut dah kekenyangan.

Arehnya yang gurih!
Saya kadang harus bilang sama si penjual untuk nambahin kuah arehnya buat nyeimbangin rasa pedes sambel krecek. Biasanya, penjual hanya akan memberikan satu ciduk saja untuk arehnya.
Jengkol Pedesnya
Jadi kalau masih kurang lauk, masih bisa nambah lauk yang pedas-pedas juga citarasanya, seperti jengkol pedes ini. Baru kali ini kan ya Nemu gudeg dipadu dengan jengkol. Ahaha... Kalau saya sih enggak doyan.
So, wanna try?

Kamis, Mei 17, 2018

Hunting Bidadari di Pantai Widodaren



danitama.blogspot.com - Camping di Pantai menjadi salah satu aktivitas yang selalu menyenangkan. Menikmati senja, menikmati suara deburan ombak dan menatap bintang-bintang di malam hari sungguh menghilangkan penat.
Pukul 13.30 saya sudah siap dengan berbagai barang untuk persiapan camping kami di Pantai Widodaren. Yup, kali ini, kita memilih Pantai Widodaren. Pantai ini di apit oleh dua pantai yaitu Pantai Ngrawah di sisi baratnya dan Pantai Pyuyon di sisi timurnya. Salah satu keistimewaan dari Pantai Widodaren adalah adanya bukit di sisi timur pantai. Bukit dengan ilalang dan rerumputan hijau ini adalah tempat kami membangun tenda.
Pantai Widodaren merupakan salah satu Pantai yang masih belum diketahui banyak orang untuk berwisata. Pantai ini lebih banyak dikunjungi oleh para pemancing. Di Pantai ini belum ada fasilitas yang memadai, tidak ada penjual dan tidak ada air tawar untuk berbilas. Untuk dapat mencapai pantai ini kita harus menitipkan kendaraan di salah satu rumah penduduk dan berjalan kaki menyusuri ladang sekitar 20 menit hingga mencapai pantai Widodaren. Perjalanan dari Jogja menuju ke pantai ini sekitar 2 jam.

Bagaimana rute menuju ke sana?
Untuk menuju ke Pantai Widodaren kita bisa menuju ke kawasan pantai Ngrenehan-Ngobaran. Ikuti petunjuk arah dari kota Wonosari menuju ke kawasan Pantai Ngrenehan. Pantai Widodaren berada di sebelah timur pantai Ngrenehan. Apabila kita sampai pada tulisan "Selamat datang di Pantai Ngrenehan" maka kita masih harus terus berjalan ke timur melewati pantai Ngrenehan hingga di kanan jalan ada petunjuk arah dengan papan kayu sederhana bertuliskan " ke Pantai Ngrawah - Widodaren - Pyuyon". Ada dua papan petunjuk, namun apabila kita ingin menitipkan kendaraan di rumah warga dan perjalanan yang lebih dekat ke pantai maka pilihlah petunjuk yang paling timur. Di dekat papan ini ada pengerukan batu kapur di sisi kiri jalan dari arah pantai Ngrenehan.
Apabila rute anda dari arah timur maka papan petunjuk ini berada di sisi kiri sebelum kita mencapai kawasan pantai Ngrenehan.
Setelah ada papan petunjuk maka kita masih harus melaju mengikuti jalan berbatu hingga sampai rumah salah satu warga di sana.

Waktu Terbaik ke Pantai Widodaren
Waktu terbaik menuju Pantai ini adalah saat kemarau. Saat musim hujan jalan berbatu menuju ke pantai akan sulit dilalui karena licin.
Waktu senja adalah waktu terindah di Pantai Widodaren. Perpaduan ilalang dan dan tebing di sisi barat menambah syahdu pemandangan senja dikala matahari perlahan menuju peraduan.

Yang bikin pengen balik ke sini lagi!
Senjanya!. 
Yups senja di sini begitu indah. Apalagi kita datang di saat yang tepat. Dari sisi paling timur, di atas bukit kita bisa menikmati tebing dan pantai dari ketinggian. Di sisi timur bukit kita juga bisa menikmati hijaunya rerumputan dan ilalang ilalang kecil yang ditiup Sepoi Sepoi angin.


Pasir pantainya.
Uhuiii sekali pasir disini. Meskipun pantainya kecil, namun pasir putih yang lembut dan bebatuan karang yang jauh dari bibir pantai menjadi salah satu hal yang bakal kita rindukan. Bermain disepinggiran pantai akan tidak cukup hanya satu atau dua jam.


Bintang-bintang malamnya.
Dikala malam maka taburan bintang akan sangat nampak di pantai ini. Milky way dengan jutaan bintang akan menghiasi langit. Dan siapkan kamera terbaik kalian untuk mengabadikan galaksi Bimasakti ini.


Bukit Hijaunya.
Bukit dengan hamparan rerumputan hijau tempat berbaring menatap langit dan mendengarkan deburan ombak yang menerjang tebing-tebing disisi baratnya. 


Deburan ombak yang tinggi hingga menjulang ke atas tebing dapat kita saksikan dari bukit hijau ini. Mungkinkah di bukit ini tempat para bidadari turun? Seperti nama pantainya yang berarti "bidadari"