Sabtu, November 03, 2012

Gembeler Selalu Berjodoh dengan Toilet

03.10Gembeler sudah menjamah Gubeng, setengah jam lewat dari jadwal yang seharusnya. Kita disambut sepinya stasiun Gubeng. Hanya ada sekitar sepuluhan orang yang ada di stasiun ini dan dua orang penjaga stasiun. Kita masih bingung seribu bahasa. Pertama, kita menuju ke sisi sebelah bangunan baru. Mungkin ini yang disebut sebagai Gubeng Baru. Dan mungkin disisi kita berhenti alias didepan sisi Gubeng Baru adalah Gubeng Lama. Banyak orang menyebutkanya seperti itu termasuk teman ku yang tinggal di Surabaya.


Di Gubeng Baru Gembeler mencari toilet untuk sekedar bercuci muka. Pertama kali yang bikin excited Gembeler adalah minuman yang dijual secara swalayan menggunakan koin. Disini Gembeler memperlihatkan keudikannya. Hmmmm... 

Selesai cuci muka kita kembali menyebrang rel kesisi Gubeng Lama. Kita sedikit merbahkan badan di kursi besi di Gubeng Lama. Penjualan tiket untuk beberapa kereta api memang dilakukan di sisi Gubeng Lama ini. Kita berniat untuk langsung memesan tiket pulang tiga hari kedepan yaitu untuk hari Senin. 

Gerbang untuk menuju penjualan tiket masih tutup. Dari hasil perbincangan dengan satpam penjaga stasiun. Loket dibuka pukul 04.00 pagi. 

Jam 3.30 gerbang ruang loket tiket sudah dibuka, tapi gerbang luar belum dibuka. Kita masuk ke ruangan dan kembali duduk di kursi tunggu di depan loket. Dari depan gerbang sisi luar Gubeng Lama ternyata sudah banyak orang menunggu didepan gerbang. Kalo kita lihat dari dalam seperti orang akan antri sembako.hahaha... 

Belum juga pukul empat gerbang Luar Gubeng Lama dibuka. Terlihat ibu-ibu, bapak-bapak sampai nenek-nenek berlarian menuju loket. Gembeler yang leha-leha di kursi gelagapan. Hah!! Gila ! seperti ayam-ayam mengejar katul aja orang-orang itu. 

Melihat antrian yang semakin mengular. Paimin berlari menuju loket tiket untuk pembelian langsung sedangkan Aku ke loket tiket pemesanan. 

Paimin mengantri di loket pembelian langsung untuk mendapatkan tiket keret Penataran jurusan Gubeng-Kota Baru (Malang). Sedangkan saya berada di loket pemesanan untuk booking tiket kereta apa aja yang lewat Jogja untuk hari Senin. Pilihan kereta yang bakal lewat Jogja dari Gubeng ini ada dua. Pilihan pertama adalah menggunakan kereta yang sama seperti saat berangkat yaitu Gaya Baru Malam Selatan dengan jadwal keberangkatan pukul 14.00. Pilihan kedua menggunakan kereta Sritanjung dengan jadwal keberangkatan pukul 13.25. 

Paimin berada di urutan keempat sedangkan saya disisi loket pemesanan berada pada antrian keempat pula. Sekitar pukul 03.35 loket pembelian langsung sudah dibuka. Sayang syalala lala meskipun Paimin berada di urutan keempat ternyata loket yang dibuka berada di sebelah kiri antrian Paimin. Padahal antrian di belakang loket yang dibuka itu juga sudah mengular hampir sampai tempat duduk Yeyek dan Croch Girl. Aku cekikikan di loket pemesanan karena memang loket pemesanan belum dibuka. Paimin menyeret langkahnya menuju ke antrian loket yang sudah di buka dan berada di urutan hampir belakang. Aku masih riweh dengan pengisian formulir pemesanan dan mengantri di antrian loket pemesanan yang belum dibuka. Pukul 04.00 kerei yang menutupi kaca loket dibuka oleh mbak-mbak. Bisa ditebak mbak-mbak yang melayani pemesanan tiket ini pastinya orang jawa timur asli terlihat dari aksen gaya bicaranya yang “ngerek” bangets. Diantara sayup-sayup mbak-mbak tersebut melayani pembeli tiket. Seorang ibu-ibu membuka percakapan dengan saya. Mulai dari kuliah dimana, ngapain ke Surabaya hingga cerita kalo anaknya yang di Jakarta yang manja yang “sm*sh blash” abis yang sedang menempuh studi kepolisian baru saja menolak pekerjaan di Pertamina. 

Yo opo rek..! hmmm ibu-ibu di belakang saya kembali riweh mendengarkan suara mbak beraksen “ngerek” tadi bilang kalau sampai tanggal 27 Januari tiket tujuan Jakarta habis tak tersisa. Aku ikut ikutan worry tapi aku tetap berharap untuk tiket Sritanjung yang tujuan akhirnya Jogja tidak habis. 

04.05 Gembeler berhasil mendapatkan tiket. Tiket pertama adalah tiket menuju Stasiun Kota Baru Malang menggunakan Kereta Penataran dengan jadwal keberangkatan dari Gubeng pukul 04.35 dan sampai Malang diperkirakan pukul 07.20. Untuk perjalanan yang cukup lama hampir 3 jam dari Surabaya ke Malang tersebut kita hanya harus membayar 4ribu rupiah sadja. Murah sekali bukan. 

Tiket ke dua adalah tiket untuk pulang ke Jogjakarta tiga hari kedepan. Tiket yang kita dapat adalah tiket Kereta Api Sritanjung karena kita sudah kehabisan tiket Gaya Baru Malam Selatan yang gaya abisss... 

Tips untuk anda-anda yang juga backpacker, meskipun anda backpacker dan atau berencana untuk nggembel dalam perjalanan wisata anda, anda tetap harus merencanakan dan memesan tiket perjalanan beberapa hari sebelumnya!@! Singhhhhhhhh~~~~~ 

Setelah mendapatkan tiket, Gembeler yang selalu taat kepada Tuhan Yang Maha Esa melepaskan sejenak urusan duniawinya. Hampir pukul setengah lima dan kita menunaikan Sholat Subuh di Musola Stasiun Gubeng Lama. 

 04.45 Kereta api Penataran datang. Kita menaiki kereta dan mencari tempat duduk. Sekali lagi seharusnya kita kembali mengingat tips dari pengalaman naik Pramek di capter sebelumnya untuk selalu mengecek tiket kita berkaitan dengan gerbong tempat duduk dan jalur kedatangan kereta. 

You..Know..!! kita salah gerbong jauh amat tapi tetep tidak jauh dari yang namanya toilet. Sesekali aksen bau mirip bau di kereta sebelumnya menemani kita bercanda. Sepertinya Gembeler selalu berjodoh dengan toilet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan coment disini!! Isikan nama anda dengan klik colom pada "beri komentar sebagai" Isikan pula URL/alamat blog anda