Sabtu, November 17, 2012

Bukit Teletubis dan Kristin Hakim

Pukul 05.30 seharusnya kita sudah turun dari Pananjakan dan sudah siap menuju Bromo Creater. Tapi saking asiknya menikmati sunrise di Panajakan, melongo nungguin Paimin nguntitin kelakuan si bule gila, dan nungguin kakek nenek bule berpacaran akhirnya jam enam lebih kita baru siap di Hardtop untuk tujuan berikutnya. 


Di perjalanan ini, nenek bule bertukar tempat duduk dan Nick duduk di belakang bersama kita. Leluasa deh si Paimin. Dalam perjalanan ini sopir kembali bertanya kepada kita. “Mau ke Savana dan Pasir Berbisik gak?”. Wah bau-bau duit melayang tercium. Benar saja ternyata paket kita hanya ke Pananjakan dan Bromo. Untuk melewati Savana dan Pasir Berbisik kita harus merogoh kocek lagi sebesar 20ribu.

Sopirnya kagak mw ngomong sama bulenya, e malah kita yang berulang kali suruh nanya para bule apakah mau ke Savana dan Pasir Berbisik tapi harus nambah 20ribu. Sebelum nanya ke bule, Gembeler nawar lagi apa boleh 10ribu aja uwang tambahanya. Setelah sekian lama menawar nampaknya pak sopir mulai trenyuh tapi tetap belum memberikan keputusan boleh atau tidak.

Asik tawar-menawar tak terasa kita sudah berada di Lautan Pasir. Kita perlu berjalan menuju tangga di Bromo dengan sebelumnya kita akan melihat candi di sebelah kanan. Sudah mau sampai tangga Bromo aku dan Yeyek tidak tahan menyimpan air kencing di kandung kemih kami. Terpaksa saya dan Yeyek harus merogoh kocek. Satu Kali kencing di kamar mandi umum sebelum tangga naik harus membayar 2ribu rupiah. 

Yek, kamu ngutang 3ratus rupiah, Coz waktu itu uwang receh yang kamu masukin Cuma seribu tujuratus!!!.

hmmm~~~~sighhhhhhhhh~~~

Perjalanan untuk sampai ke Bromo Creater harus ditempuh melewati gundukan-gundukan pasir dan selanjutnya akan disambut tangga menjulang menuju kawah menganga. Untuk bisa sampai ke tangga, medan yang dihadapi berupa gundukan-gundukan pasir sehingga disini penyewaan kuda juga masih menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Tengger. Untuk sewa kuda hingga tangga ditawarkan oleh pemilik kuda sebesar 25ribu rupiah. Sekali lagi Gembeler tidak tertarik karena tidak menantang dan alasan utamanya tak lain dan tak bukan karena duit.

hhmmmm~~sighhhhhhh~~

Selagi kita ngos-ngosan melewati bukit. Dari kejauahan nampak lagi si Bule Gila yang Ngeblass abis di Pananjakan tadi sudah sampai di puncak kawah. Dan taukah anda yang dia lakukan???. Mengumpamakan gunung itu adalah plosotan anak TK mereka mengorbankan celana mereka untuk berkotor-kotor, melosot dari puncak kawah hingga bawah di sisi kiri tangga. Si bule Heboh lagi!!!!!kita melongo ~0~

Melihat perjalanan kita masih perlu perjuangan kita mengabaikan kegilaan si bule.

Setengah Jam perjalanan dari lautan pasir hingga kawah bromo akhirnya kita lalui bukan dengan meniti tangga tetapi menerobos gundukan pasir di sebelah tangga. Waw benar benar mnguras tenaga. Disini, Paimin baru sadar bahwa “Lotto Sandal is not suitable for mountain”.
Pukul 8 kurang kita sudah di Bromo Creater.
“Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.. wonderfull...wonderfull”
“Begitu besar yang maha kuasa...”
 
 Hardtop, Lautan Pasir, Gunung Batok, Kawah Bromo


Kita menahan nafas sejenak dan kembali mengehela panjang. Bener bener kepuasan tersendiri. Kita sudah di bibir kawah Bromo. Apa jadinya kalo sedikit saja tanah yang kita pijak ini longsor sedangkan di bibir kawah tidak terdapat pagar pengaman sama sekali.

8.15 kita sudah turun dari kawah Bromo dan menuju ke Hardtop. Nenek dan kakek bule juga Nick sudah di Hardtop pula. Tawar-menawar kembali terjadi. 

Pak sopir sepertinya sudah menyetujui dan deal dengan harga yang kita tawar. Hmmmm kita senang!!!.
Bertemu orang baik lagi di sini...
Sayang syalala lala, Nenek bule ternyata tidak begitu tertarik dengan Savana dan Pasir Berbisik.Kita terpaksa ngikut si bule.Kita gagal ke Savana dan Pasir Berbisik!!!
Padahal tau kah anda?
Kalau Gembeler diibaratkan sebagai Tinki, Winky, Lala dan Po kita sangat merindu Savana itu.
Dan Gembeler juga fans berat Kristin Hakim!!!!
 Apa hubunganya?

Savana itu adalah salah satu daerah di kawasan Bromo yang vegetasinya didominasi oleh rumput. Karena tanahnya bergunduk gunduk maka bentuk savannya berupa bukit-bukit yang ditumbuhi rumput dan lumut yang mirip dengan bukit Teletabis tempat Tinky, Winky, Lala dan Po keluar saat shownya di mulai. Hick...padahal kita sudah nyiapin eksen saat sampai di bukit Teletabis dan muncul dari balik bukit layaknya Teletabis yang lucu.Itu semua gagal dan hanya angan-angan. Mungkin bakal terwujud lain waktu.
Kalo hubungan dengan Kristin Hakim. Kita adalah fans beratnya. You know?? Tai lalatnya itu Ngeblasssss abis..!!!Kristin Hakim sendiri terkenal dengan eksennya di Film Pasir Berbisik. So, kalo kita bisa menyambangi Pasir Berbisik kita bisa benar-benar merasakan atmosfer film Pasir Berbisik. Dubrak~~~~
 Okey dah never mind!! Mungkin di kesempatan yang akan datang.

09.30 Gembeler sudah sampai di Hotel Sion View. Bayangan sarapan gratis dari hotel sudah di depan mata. Karena sudah keroncongan kita berniat sarapan dulu baru mandi. Kita menuju ke ruang makan. Dan bayangan sarapan Nasi Goreng dengan telor ceplok hilang melayang. Sarapan kita pagi itu, sepasang roti tawar dengan selai strawberry, dua buah pisang becici seperti pisang khas Kaliurang yang kecil-kecil dan segelas teh manis hangat.

Usai sarapan Gembeler menuju kamar. Kita packing dan mengeluarkan selimut pelangi cantik dari ransel. Lupa!!!! Yups kita lupa foto bareng pake selimut pelangi di Bromo, saking terpesonanya dengan pemandangan di Bromo.Oke ! lupakan tindakan bodoh itu..
.dubrak~~~singhhhhhhhh~~~

Pukul sepuluh kernet yang dulu mengantarkan kita mencari hotel ini mengetuk pintu kamar kita dan menanyakan sudah siap atau belum. Heboh lagi dah!!
“Min, cepetan jangan nongkrong aje”, aku berteriak sambil ketok pintu kamar mandi
“Min, loe gak keracunan CO kan”, Yeyek menimpal.
Akhirnya Paimin keluar sambil bilang, “Loe pada tau kan kalo aku kalo mandi emang lama”
Aku langsung masuk kamar mandi karena perut sudah tidak kompromi.
Gantian deh si Yeyek yang heboh.
“Cepet, Mr Riweh, Aku Cuma cuci muka aja deh”, Yeyek worry.
Gak begitu lama aku pun keluar. Bukan langsung masuk ke kamar mandi tapi Yeyek malah bingung.
“Aku ganti baju aja deh” Yeyek berubah pikiran.
Masih bingung lagi ditambah desakan dari Paimin, Yeyek tambah bingung lagi.
“Udah deh aku gak usah ganti baju deh”, Yeyek meringis
Walhasil Yeyek belum pernah mandi sama sekali!!hebat!! Dalam hatinya bergeming “sebanyak apapun aku membawa alat mandi tetap saja saya tidak mandi!!!”
10.15 colt yang kemaren juga mengantar kita ke Cemoro Lawang melaju turun menuju Probolinggo. Berbeda dengan keadaan kemarin dimana colt diisi oleh pribumi. Kali ini colt kita diisi oleh para bule kecuali kita berempat, sopir dan kernet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan coment disini!! Isikan nama anda dengan klik colom pada "beri komentar sebagai" Isikan pula URL/alamat blog anda