Rabu, November 14, 2012

You Are The Most Fashionable in Mountain



Sepulang makan Mie Godong, Gembeler menuju kamar masing-masing untuk segera bersitirahat. Tetapi sbelumnya kita kumpul di BaseCamp Gembeler di kamar pria. Sebagai Gembeler yang Ngeblashhh abis kita punya ide brilian untuk menghangatkan tubuh kita saat esok hari harus ke Pananjakan dan Bromo.
Ini ide Paimin. Paimin mencoba slimut cantik dari hotel. Slimutnya berwarna pelangi dengan warna yang berbeda tetapi motif garis garis berwarna pelangi yang sama. Selimut ini akan Paimin gunakan sebagai penutup dada dan syall. Gembeler pun bersepakat kalo kita semua akan foto gila pakai selimut pelangi cantik ini saat di Pananjakan nanti. Semua isi dalam ransel Gembeler pun di keluarkan dan Selimut Pelangi Cantik kita masukkan ke ransel.

Usai cekak-cekikik menertawakan tingkah kita dan membayangkan betapa gilanya Gembeler esok pagi di Pananjakan dan Bromo kita pun diserang rasa kantuk yang sangat. Gembeler wanita pun pulang ke kamarnya masing-masing. 

Kita Molor..~~~~~

03.45 pagi, hari Minggu. Aku bangun pertama kali. Langsung saja aku mencuci muka dan menyikat gigi. Aku mengetuk pintu kamar Yeyek dan Croch Girl untuk membangunkanya. Paimin ku bangunkan pula dan dia segera memasukkan apa yang perlu dibawa. Begitu juga aku segera berbenah
Kita siap di depan kamar. Semuanya sudah keren abisss. Semuanya tak lupa membawa ransel dan aksesoris yang sudah dibeli kemarin malam. Delapan slice roti tawar tak lupa dibawa.
Oke, kita tengok gaya masing-masing Gembeler!.
Paimin menggunakan jaket hitam dan celana pensil hitam stockwell punya. Topinya yang Joshua abiss tak lupa digunakan matching denga kaus kaki abu-abu yang terbelah dua mengikuti alur jempol kakinya dan sandal coklat merek Lotto. Satu ransel merek bodypack juga dibawanya, tidak lain tidak bukan berisi delapan slice roti tawar, satu botol air mineral dan tak ketinggalan selimut pelangi cantik.
Yeyek tidak menggunakan jilbab Pai Sucen kali ini. Dia hanya menggunakan jilbab ninja warna Pink dipadukan dengan topi warna pink. Kaus kakinya tidak berawarna pink keseluruhan tapi punya nuansa pink. Kaus tangannya berwarna merah pink, sedikit masuk lah sama topinya. Sandal gunung yang berlebel “ mountain wear” nampak nyaman di kakinya. Tak lupa tas ransel juga digendongnya tak lain dan tak bukan berisi selimut pelangi cantik.
Corch Girl menggunakan Topi berwarna coklat dan jacket merah yang ia dapat dari diklat prajabatan. Kaus tanganya berwarna pink senada dengan sepatu croch yang ngblassss abis!. Semuanya ga macth tetapi tetep gaul abis karena sepatu crochnya. Tas ransel Exsport juga bergelayut di punggungnya berisi selimut pelangi cantik.
Aku sendiri menggunakan topi hitam, kaus tangan hitam, kaus kaki hitam, jacket hitam, jeans hitam, sandal gunung abu-abu hitam, kaca mata frame hitam dan ransel hitam. Meskipun ranselku hitam, tapi berisi selimut pelangi cantik nan menawan seperti halnya aku. Meskipun semuanya bernuansa hitam tapi hatiku tetap indah seindah pelangi. Wakakkaa ~~~sighhhhhhhhh~~~
Di luar kamar ternyata para bule sudah bersiap untuk menuju Pananjakan dan Bromo termasuk si bule gila. Gembeler so confiden dengan gaya ala fasion mountain kaya gini. Semua mata tertuju pada langkah kita. Dan salah satu bule mendekati si Yeyek.
“Wa....You Are The Most Fashionable in Mountain..”
Dan tanganya di tepukkan di tangan Yeyek dan Yeyek membalas beradu tangan. Dan saat itulah si Yeyek dinobatkan sebagai” The Most Fashionable in Mountain”.
Kita sudah cukup heboh dengan gaya kita, belum lagi kalo nanti selimut pelangi cantik kita pakai. Hmmmm tapi tetep aja masih ada yang melebihi gaya kita. Tak lain dan tak bukan adalah si bule gila tadi.
Kita melongo ~O~
Bule yang memiliki empat personel itu semuanya menggunakan Dasi...hmm fashionable bangets kan? Salah satu bule yang mirip dengan suaminya Marsyanda menggunkaan kaos lengan panjang dipadukan dengan kaos basket yang menutupi lututnya di luar kaos panjangnya, masih ditambah lagi dasi loreng bergelayut di lehernya. Boneka Dino hijau juga tak pernah luput dari keteknya, selalu mereka bawa dan diajak berfoto layaknya manusia.
 Si Bule Gila, 4 bule ini make dasi di Pananjakan dan selalu bawa boneka dinonya yang mereka panggil “Mario”
04.05 kita naik Hardtop. Kita berempat berada di bagian belakang Hardtop dan ada satu bule masuk dan duduk di dekat sopir. Kita bareng dengan satu bule backpacker asal Nederland. Dia adalah seorang akuntan dan sedang menikmati Indonesia hampir setengah bulanan. Sebelumnya si bule keriting yang bernama Nick ini sudah dari Yogyakarta dan beberapa hari kedepan akan meneruskan perjalanan ke Bali. Satu pesan untuk Paimin dari Nick adalah ”senang rumahnya deket dengan Borobudur, So kalo ke Borobudur bisa jalan kaki coz Cuma 20 KM”.
Paimin Melotot. *_*.


Topi Bromo yang Joshua Abiss n Nick asal Nederland


Sudah diisi dengan empat orang, sopir bilang kalo masih ada dua orang lagi. What!!!?? Dua orang???. Katanya Cuma bisa diisi enam orang. Hmm bakal penuh ni Hardtop. Benar saja, kita berhenti di depan suatu hotel dan sepasang bule kakek nenek masuk ke Hardtop. Yang kakek-kakek duduk di dekat Nick di depan dan yang nenek-nenek duduk di belakang bersama kita. Hmmm penuh sesak apalagi si nenek bule duduk bersama paimin yang punya pantat lebar...Croch Girl kegencet.

 Muncul dua kakek nenek bule ini percakapan dengan Nick terhenti. Seperti menemukan sanak saudara, mereka berbicara dengan bahasa Belanda. Kita cuma melongo dah.

 Setengah Lima kurang, kita sudah sampai di Pananjakan. Tapi kita masih harus berjalan melewati jalan setapak yang naik dan terjal. Hmm satu hal yang perlu diperhatikan dalam melewati jalan disini adalah adanya ranjau darat alias eek kuda. Hmmmm lagi dah gembeler mencium bau gak sedap meski baunya tidak lebih parah dibanding bau toilet di kereta. Karena hari itu lumayan banyak pengunjung, penyewaan kuda juga lumayan banyak. Kita juga perlu hati-hati dengan kuda yang lalu lalang karena kalo ga hati-hati bisa-bisa kita dicium kuda.Untuk menyewa kuda naik ke Pananjakan para pemilik kuda menawarkan harga 75ribu rupiah.

Gembeler sendiri tidak tertarik akan hal itu. Selain kurang menantang, duit menjadi alasan utama. Selain penyewaan kuda juga ada penjualan senter. Lampu senter sangat dibutuhkan untuk melihat jalan yang terjal dan menghindari ciuman kuda dari depan. Untuk lampu kecil yang bisa menggantikan senter dijual seharga 5ribu rupiah.


 View di Pananjakan n Bromo Creater

Limabelas menit hingga dua puluh menit perjalanan naik Pananjakan akan terbayar dengan view yang so wonderfull. Pukul 04.45 kita sudah sampai di salah satu spot yang dapat digunakan untuk melihat sunrise. Sejenak kita solat subuh menggunakan alas mantel yang kita pinjam dari Backpacker lain. Usai sholat kita meneruskan perjalanan meniti tangga hingga puncak Pananjakan.

4.50 kita sampai di posisi yang ciamik buat liat Sunrise. Di situ banyak penjual minuman panas dan gorengan khusunya pisang selain itu juga ada kentang rebus. Lama kita berfoto di tempat ini hingga bertemulah kita kembali dengan bule gila yang satu hotel dengan kita
.
Si bule ternyata paling heboh di Pananjakan. Masih dengan bonekanya mereka foto gila di sana. Mulai dari foto dengan penjual minuman dan gorengan yang mirip tukang fotocopy di Wisuda Jalan Kaliurang hingga foto tanpa baju bersama boneka dino.

Heboh sekali bule-bule ini. Gayanya Gila abis..heboh abisss...dan Ngbalssssss abiss.
Jadi bukan hal aneh kalo kita para Gembeler yang dinobatkan sebagai The Most Fashionable in Mountain kalah Ngeblasss sama si Bule Gila.

Eh tapi..se Ngeblasss-Ngeblassnya si Bule Gila, lebih Ngblasss..yang satu ini dong..!!!!
Keren gila..!!semboyan Paimin”Beautifull is Pain” sudah mendarah daging di jiwa ibu yang satu ini.
Dan menurut anda siapakah The Most Fashionable in Mountain?
Yeyek Kah?
 Si Bule Gila?
 Atau si Ibu ini ?

  Ibu Miaw Herrr...

1 komentar:

silakan coment disini!! Isikan nama anda dengan klik colom pada "beri komentar sebagai" Isikan pula URL/alamat blog anda